News

3 Keluhan yang ditujukan terhadap Penyedia Layanan Internet

Internet akses

Persaingan bisnis penyedia layanan internet di Indonesia kini semakin ketat, hal ini terbukti dengan jumlah Internet Service Provider (ISP) yang berjumlah sebanyak 300 ISP pada tahun 2013 (sumber: http://goo.gl/kp8omw). Namun, ISP tersebut biasanya bermain di pangsa corporate. Tidak semua ISP bermain di pangsa retail (perumahan), hanya ada beberapa ISP besar yang bermain di pasar tersebut.

Dengan minimnya ISP yang bermain di pangsa retail, membuat beberapa ISP memonopoli pangsa tersebut karena tidak adanya persaingan dengan memberikan harga dan layanan yang berbeda-beda di setiap kotanya. Walaupun sekarang sudah banyak ISP-ISP besar yang bermunculan dan bermain di pangsa retail.

Berkembangnya bisnis ini, semakin mendukung para pengguna internet di Indonesia yang juga semakin meningkat. “Selama 2014, pengguna internet di Indonesia naik jadi 88,1 juta. Dengan kata lain, penetrasinya mencapai 34,9 persen. Ini menggembirakan tapi seharusnya bisa lebih dari itu,” ujar Ketua Umum APJII, Semuel A. Pangerapan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.

Dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, membuat para pebisnis ISP melakukan diferensiasi terhadap produk serta layanannya. Termasuk dengan diferensiasi pada biaya berlangganan. Hal ini sering kali membuat pelanggan tergiur khususnya dengan biaya berlangganan yang murah walaupun pelanggan belum tahu apakah ISP tersebut memiliki produk dan layanan yang bagus atau tidak.

Banyak ISP yang menawarkan biaya berlangganan yang murah, tetapi ternyata layanannya mengecewakan. Tidak hanya masalah biaya berlangganan, tetapi banyak permasalahan lain yang muncul yang dikeluhkan oleh pelanggan. Berikut adalah beberapa keluhan pelanggan terkait dengan layanan internet yang mereka gunakan:

Informasi simpang siur mengenai biaya berlangganan.

Biaya berlangganan yang murah sering kali membuat calon pelanggan tergiur. Pada saat ditawarkan oleh tim marketing harganya bisa menjadi sangat murah, tetapi ketika dikonfirmasi ke customer care ternyata harga yang ditawarkan berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh tim marketing nya. Bahkan ketika di cek ke website ISP tersebut, harga biaya berlangganan pun tidak dicantumkan.

Hal ini tentunya sering kali membuat calon pelanggan merasa kecewa karena merasa informasi yang diterima tidak jelas dan simpang siur hingga membuat pelanggan merasa tertipu.

Waktu instalasi yang tidak jelas.

Setelah tergiur untuk menggunakan layanan ISP tersebut, pelanggan akan diminta untuk menunggu kedatangan teknisi untuk menginstalasi perangkat di rumah pelanggan. Tidak sedikit pelanggan yang mengeluh karena teknisi yang dijadwalkan datang tidak kunjung datang, tetapi tidak ada informasi dari customer care atau tim marketing yang menghubungi terkait kejelasan waktu pemasangan.

Penanganan keluhan customer yang lamban dan tidak informatif.

Setelah rumah pelanggan telah terpasang jaringan internet, terkadang pelanggan akan melakukan keluhan terkait dengan putusnya jaringan atau kecepatan internet yang tidak stabil. Ketika terjadi gangguan tersebut, pelanggan pasti akan menghubungi customer care. Beberapa pelanggan mengeluhkan lambannya respon terhadap keluhan yang telah dilaporkan bahkan tidak sedikit yang merasa dilempar-lempar dalam ketidakjelasan. Tidak sedikit juga pelanggan yang akhirnya mengeluh di media sosial karena merasa diperlakukan dengan tidak profesional.

Perusahaan Penyelenggara Jasa internet mana yang telah memberikan layanan dan memberikan janji sesuai dengan penawarannya, itulah yang kita pilih dan gunakan. Dengan demikian kita tak akan merasakan seperti indokasi layanan yang ada yang bikin pelanggan kecewa.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button