Pengguna Android pakai aplikasi BBM Gratis ?

Blackberry Messenger (BBM) tak lagi ekslusif. Blackberry berencana menyediakan layanan ini untuk pengguna smartphone non Blackberry, seperti Android dan iOS.
Belum diketahui apa latar belakang perubahan kebijakan itu. Asumsi pertama, Blackberry ingin memperluas penggunaan Blackberry Messenger (BBM), dari ekslusif menjadi lintas platform. Maklumlah messenger memang tengah menjadi tren. Aplikasi yang ada, seperti Whats App yang dirintis Nokia telah jauh melampaui pengguna BBM.
Ada sejumlah daya tarik yang melekat pada BBM. Diantaranya adalah kecepatan transfer data antar perangkat, ekslusif dan secure. BBM hanya bisa dinikmati sesama pengguna Blcakberry saja. Ini melahirkan sebuah gaya hidup yang baru.
Keamanan data pengguna Blackberry juga sangat terjamin. Pasalnya semua transaksi data menggunakan jalur khusus dan server milik Blackberry. Tak mudah untuk disadap, digandakan atau nyasar ke akun lain.
BBM sendiri sebenarnya bukan layanan gratis. Karena untuk bisa mengaktifkan layanan BBM, pelanggan harus berlangganan Blackberry Internet Services (BIS). Tarif berlangganan bervariasi, bergantung paket yang dipilih.
Dengan membuka BBM diharapkan pengguna layanan ini semakin banyak. Semakin banyak pengguna BBM akan memperkuat brand Blackberry di mata publik, sekaligus mendongkrak angka penjualan Blackberry secara global. Singkatnya, ada motif bisnis dibalik perubahan kebijakan itu.
Yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah pengguna ponsel non blackberry akan menikmati layanan ini secara gratis baik pengunduhan aplikasinya maupun layanannya. Memperhatikan tren yang berkembang saat ini, ada kecenderungan Blackberry akan mengutip biaya dari layanan yang dibuka untuk sistem operasi lain itu.
Bagaimanapun BBM menjadi semacam roh bagi Blackberry. Ia menjadi ikon yang melekat pada Blackberry. Ini berarti vendor asal Kanada ini tak akan melepas begitu saja telur emasnya.
Berkaca dari pengalaman aplikasi Blackberry Internet Services (BIS) yang bisa dinikmati personal digital assistance (PDA) dan smartphone di masa lalu, Blackberry juga akan mengincar pendapatan dari sektor ini. Bisa saja ia menjual aplikasi BBM ke pengguna non blackberry, atau mengutip jasa layanan BBM untuk pengguna non Blackberry.
Andaikata layanan BBM dibuka lintas platform, sulit membayangkan bahwa layanan BBM akan ditangani oleh pihak ketiga. Ini berarti untuk BBM masih akan menggunakan jaringan dan server Blackberry, karena penyedia personal identity number (PIN) adalah Blackberry. Ia juga akan terintegrasi dengan pelanggan Blackberry yang lain.
Bila pelanggan layanan BIS Blackberry–dimana layanan BBM menempel disini–, harus membayar biaya langganan–harian, mingguan atau bulanan, adalah tidak mungkin pelanggan non Blackberry akan digratiskan. Bila mereka digratiskan, tidak tertutup kemungkinnan para pelanggan akan meninggalkan Blackberry.
Sulit membayangkan BBM bisa dinikmati gratis pengguna Android atau iPhone. Boleh jadi, Blackberry akan menggratiskan aplikasi BBMnya untuk pengguna Android dan iPhone. Namun mereka harus membayar biaya langganan untuk BIS atau BBM., sebagaimana biaya yang dikutip untuk menikmati layanan Blackberry selama ini.(Firkah)