Presdir XL & Dirut Indosat bagi ilmu di XL Future Leaders
Presdir XL Hasnul Suhaimi dan Dirut Indosat Alex Rusli membagi pengalamannya kepada 130 peserta progam XL Future leaders. Rupanya dua orang petinggi Operator ini kompak dalam memberikan pengalamannya, tak seperti persaingan yang keras di luar sana. Banyak pengalaman yang humanis dan begitu manusiawi yang disampaikan di forum ini, ternyata menjadi CEO itu gak sulit-sulit amat, namun tentunya butuh ketekunan dan kerja keras.
Paparan sesi bagi ilmu dan pengalaman ini berjalan sangat santai dan akrab, bahkan di tikahi gelak tawa. Tak ada kecanggungan antara Pak Alex Rusli sebagai Dirut Indosat dengan baju seragam Indosat , Juga Pak Hasnul Suhaimi yang banyak buka kartu tentang dirinya antara lain tentang paling gak suka di debat
Para mahasiswa ini terpilih setelah melalui serangkaian tahapan seleksi yang diadakan XL. Jumlah pendaftar sendiri sebanyak 5543 mahasiswa yang berasal dari hamper seluruh wilayah Indonesia. Para calon leader ini selanjutnya akan mendaptkan pendidikan selama 2 tahun..
Para peserta ini berkuliah di 8 perguruan tinggi. Masing-masing di Jakarta (UI, Binus, Paramadina). Dari Bandung (Unpad, ITB). Dari Yogyakarta (UGM<UII). Dari Makassar (Unhas). Dari Medan (USU). Dari Palembang (Unsri). Dari Banda Aceh (Syah Kuala). Dari Surabaya (ITS, Unair). Banjarmasin (Univ. Lambung Mangkurat). Mataram (Univ. Mataram). SEbanyak 81 mahasiswa berasal dari luar Jawa, Aceh, Medan, Palembang, Makassar, Samarinda, Bontang, dan Mataram.
Dalam 2 tahun masa pendidikan, peserta dibagi dalam 6 kelas. Dibimbing oleh 4 fasilitator. Kelas-kelas itu berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Setiap 2 bulan sekali para peserta diharuskan mengikuti bimbingan secara tatap muka di kelas. Selebihnya akan mendapatkan bimbingan secara online disertai dengan materi modul pendidikan. Setiap peserta mendapatkan seperangkat smartphone, modem, dan laptop, serta pulsa bulanan.
Hasnul Suhaimi mengatakan,” Saya cukup surprise dengan tingginya animo mahasiswa atas program ini. Artinya, kalangan anak muda sendiri memandang memang perlu ada program pendidikan leadership seperti ini. Menyesal sekali, saat ini kami baru mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam jumlah terbatas. Angkatan awal ini akan menjadi evaluasi kami di tahun-tahun mendatang. Jika memang memungkinkan ditambah, mengapa tidak.