Strategi Esia Hadapi persaingan Layanan Data
Persaingan antar operator semakin tajam dulu beradu layanan SMS dan suara (Voice), kini bersaing di layanan data. Tentu dengan berbagai macam kiat pemasaran (marketing gimmick) para operator bukan saja di jaringan GSM, namun dijaringan CDMA pun saat ini mulai terlihat sengit. Saat ini Operator CDMA yang masih menampakan geliat aktifitasnya adalah Cuma Flaxi dari Telkom, Smartfren dan Esia dari Bakrie Telecom.
Seperti apa perang pemasaran di jaringan CDMA ? dari persoalan tariff, jumlah kuota sampai ke kecepatan ngibrit internetnya menjadi bahan iklan propaganda mereka. termasuk soal akses ke youtobe yang katanya sudah tak buffering. Namun semuanya akan kembali berpulang pada pengalaman pengguna yang bukan saja semakin rumit maunya tapi juga personal pendekatannya.
Satyadev Sarvaiya, EVP Device & Product BWA (Broadband Wireless Access) PT Bakrie Telecom Tbk mengatakan setiap operator, termasuk operator CDMA akan selalu menyesuaikan kemampuan jaringannya dengan kemungkinan ledakan kebutuhan data. Pertumbuhan smartphone dan tablet dengan harga yang makin murah menjadikan pengguna data meningkat secara signifikan.
Saat ini pengguna data Indonesia menghadapi beragam kendala. Mulai dari harga perangkat modem yang masih mahal, koneksi yang belum stabil, lambatnya kecepatan transfer data, terutama pada jam-jam sibuk dan tarif yang dirasakan masih terlalu tinggi. Belum lagi jebakan kiat pemasaran yang memberikan beragam tawaran seakan-akan murah dan bahkan gratis. Hal ini sangat menghambat pertumbuhan layanan data”, kata Satyadev.
Menghadapi tantangan ini Esia memutuskan untuk tetap mengutamakan nilai transparansi dan kesederhanaan. Transparan dalam arti tidak ada kepentingan tersembunyi seperti mencantumkan tanda bintang untuk merujuk pada syarat dan ketentuan berlaku. Sedangkan sederhana dalam bahasa penyampaian sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat luas.
“Esia akan tetap mengutamakan kedua nilai ini, sama seperti ketika kami melayani pengguna layanan suara dan sms. Kami menyadari bahwa sesungguhnya pelanggan tidak peduli dengan teknologi yang dipakai operator. Selama layanannya nyaman, harganya terjangkau dan kualitasnya tidak mengecawakan maka dia akan menjadi pelanggan setia. Ini yang kami tuju”, tutur Satyadev.
Indonesia juga tercatat sebagai negara pengguna layanan facebook ke empat terbesar dengan jumlah facebookers 44 juta lebih. Laju pertumbuhannya juga melesat tinggi sehingga menempati posisi utama dalam 10 besar negara yang laju pertumbuhannya tertinggi di dunia.
Menurutnya Esia Max-D berhasil mendorong laju pertumbuhan pelanggan data Esia hingga 66% karena mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tapi kalau dikaji, tampilnya beragam produk layanan dan hadirnya henpon nan murah lebih menarik ketimbang hanya menyediakan dongle modem saja. Bukankah Esia sudah teruji dengan gimik henpon murah dan layanan nan meriah ? ditunggu nih Gebrakannya …….