Bakrie Telecom tuntaskan 3 TARGET HIJAU UNTUK NEGERI
PT Bakrie Telecom Tbk berhasil menuntaskan 3 target utama Hijau Untuk Negeri (HUN). Gerakan ini ditetapkan pada tahun 2011. Pencapaian ini semakin memperkuat langkah Bakrie Telecom (Btel) mewujudkan diri sebagai “green telco” dan menjadi operator pertama di Indonesia yang secara komprehensif mengintegrasikan pengelolaan lingkungan di seluruh operasinya.
Target pertama meliputi penggunaan kembali (reuse) atau daur ulang (recycle) 75% limbah elektronik yang dihasilkan oleh network dan IT pada tahun 2011. Selama tahun ini Bakrie Telecom mampu mengefisienkan penggunaan energi melalui penggunaan teknologi FCB atau dikenal sebagai Free Cooling BTS. Lebih dari 2 ribu BTS telah menggunakan teknologi ini sehingga menghemat 30% penggunaan listrik. Inisiatif FCB ini dikombinasikan dengan upaya penghematan ruangan yang dinamakan “outdoor cabinet”. Berbagai perangkat elektronik yang biasanya terpisah-pisah diatur dalam dalam satu kabinet yang tahan kondisi segala cuaca. Pengaturan ini bisa menghemat penggunaan ruangan di atas 80%.
Selain itu Bakrie Telecom juga baru saja mendaur ulang 40 ton baterai BTS (Base Tranceiver Station). Baterai tersebut tadinya dipergunakan untuk menghidupi jaringan layanan Bakrie Telecom di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Sebagai target kedua, perusahaan juga telah memastikan bahwa pada akhir tahun ini, 50% capital spending perusahaan sudah sesuai dengan kriteria supplying green. Dengan menerapkan aktivitas “Green Warehouse” atau prinsip-prinsip ramah lingkungan di alur mata rantai pasokan barang dan gudangnya, Bakrie telecom telah memperkuat kontribusi perusahaan pada upaya pengurangan dampak negatif industri telekomunikasi pada lingkungan. Dan menjadikan operator telekomunikasi ini semakin dapat mengontrol secara efektif dan efisien proses produksi, penyimpanan dan pengiriman produk.
Bakrie Telecom juga secara kreatif menggunakan kembali (reuse) berbagai materi kampanye, seperti poster dan marketing kit. Demikian pula Return Ruim Card. Kartu perdana Esia yang rusak atau satu dan lain hal tidak bisa digunakan, maka akan diambil dan digunakan kembali kartu RUIMnya sehingga bisa dijadikan kartu perdana baru.
Dengan memodifikasi bentuk dan ukuran voucher, kartu perdana dan kartu isi ulang, Bakrie Telecom mampu menghemat penggunaan jumlah kertas hingga lebih dari 100 juta lembar voucher. Selain itu Bakrie Telecom juga dapat mengurangi pemakaian plastik hingga 50% dan menurunkan biaya produksi kartu perdana hingga 9%.
“Upaya ini tidak hanya menghemat sumber daya, tapi juga menghemat biaya. Secara keseluruhan upaya Green Warehouse bisa hemat hingga 33% dari ongkos produksi. Jadi kepedulian pada lingkungan bisa selaras pula dengan nilai strategis bisnis”, kata Rakhmat. Junaidi, Direktur Corporate Services Bakrie Telecom.
Target ketiga yang tercapai adalah mengurangi 50% emisi gas rumah kaca pada setiap pelanggan, sejak tahun 2009 hingga tahun 2014. Selama tahun 2011 lebih dari 64% capital spending Bakrie Telecom telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Apalagi pihak Bakrie Telecom juga bisa mengajak 730 vendor perusahaan untuk ikut serta menerapkan kepedulian lingkungan usahanya. “Artinya Bakrie Telecom telah menjadi virus yang menularkan kepedulian lingkungan”, ujar Rakhmat.
Menurut Rakhmat Junaidi, laporan ini merupakan kado yang sangat bernilai karena bertepatan dengan ulang tahun Bakrie Telecom yang jatuh pada bulan September ini. Laporan ini juga mengindikasikan bahwa gerakan HUN merupakan gerakan yang berkelanjutan dan tidak hanya tuntas dalam satu aktivitas saja.