Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Bidan trampil
Tingkat kematian ibu dan anak di banyak propinsi di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya tenaga bidan terampil. Untuk itu, tiga institusi yaitu UNICEF Indonesia – XL – Nokia, bekerjasama menyelenggarakan program pembelajaran pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi para tenaga kesehatan (Bidan/Midwives). Sebagai pilot project, program ini diawali di Pemalang, Jateng, akhir juni berlanjut ke Lombok Barat di awal juli.
VP Central Region XL, Kencono Wibowo menjelaskan, “Manfaat positif TIK sangat banyak dan bisa dipergunakan oleh hampir setiap bidang kehidupan, termasuk untuk mendukung perbaikan kualitas hidup masyarakat. Sebagai pelaku industri TIK, XL berkomitmen untuk terus mensosialisasikan pemanfaatan TIK ini di berbagai bidang, termasuk bidang layanan masyarakat.”
Program ini akan diikuti oleh total 202 orang bidan, sebanyak 141 orang di antaranya akan mengikuti program di Pemalang. Mereka akan mendapatkan materi pelatihan memanfaatkan layanan SMS dan Nokia Life untuk mendapatkan informasi berupa materi-materi hasil riset UNICEF bersama pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan kebidanan dan isu-isu terbaru terkait kesehatan ibu dan anak.
Head of Marketing Nokia Indonesia, Lukman Susetio mengatakan, “Sesuai dengan strategi untuk menghubungkan “The Next Billion”-satu milyar pelanggan berikutnya kepada informasi, Nokia berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan teknologi komunikasi ke seluruh lapisan masyarakat melalui pendekatan holistik, menghadirkan kombinasi tepat perangkat dan layanan yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Pelatihan akan berlangsung selama satu hari di masing-masing lokasi dan setelah itu para peserta akan mendapatkan dukungan berupa kartu SIM beserta isi ulang pulsa selama 10 bulan dari XL dan ponsel Nokia Asha 202 Dual SIM Easy Swap dengan layar sentuh . Dari pilot project ini, diharapkan akan bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah untuk kemungkinan menerapkannya di tingkat nasional dan sub-nasional.
Dari hasil survei yang dilakukan Angka Kematian Ibu (AKI) telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun tingkat kesenjangan dalam kelahiran yang dibantu oleh tenaga terampil antardaerah tetap menjadi masalah besar. Survey Demografi Indonesia 2007 mencatat, 26 dari 33 provinsi di Indonesia memiliki tingkat kematian balita yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Pemalang dijadikan salah satu kabupaten dari pilot Project ini karena merupakan satu dari lima kabupaten dengan Indeks Pembangungan Manusia (IPM) terendah di Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah sendiri merupakan salah satu dari lima provinsi penyumbang AKI terbesar di Indonesia.